Faktor Penghalang Persebaran Organisme di Indonesia


Pernah nggak kalian berpikir, kenapa hanya Sumatra dan Kalimantan yang memiliki orangutan, sementara komodo hanya ada di NTT? Meskipun keduanya berada di Indonesia! Ternyata ada faktor penghalang persebaran organisme, yang menghalangi suatu hewan atau tumbuhan untuk hidup di mana saja.

Faktor-Faktor Penghalang

1. Faktor Fisik (Lingkungan Alam)

  • Iklim: Setiap makhluk memiliki "zona nyaman"nya sendiri. Misalnya, Edelweis tidak dapat tumbuh di pantai panas karena hidup di puncak gunung yang dingin. 

  • Ketinggian dan suhu: Di dataran tinggi, lumut mudah tumbuh, tetapi di dataran rendah, katak pohon lebih betah.
  • Pohon bakau menyukai tanah berlumpur di pesisir, tetapi pohon jati menyukai tanah kapur.

2. Faktor Geografis

  • Gunung dan pegunungan berfungsi sebagai dinding alami. Contohnya, pegunungan Jayawijaya mengisolasi banyak hewan endemik Papua. 

  • Selat dan laut membentuk batas alami. Salah satu contohnya adalah garis Wallace dan Weber yang membedakan flora Asia (Sumatra, Jawa, Kalimantan) dari flora Australia (Papua, Maluku). Karena itu, meskipun gajah ada di Sumatra, kanguru hanya ada di Papua Nugini/Australia.

3. Faktor Biologis

  • Kompetensi: Biasanya, ketika dua spesies berlomba untuk mendapatkan makanan, salah satunya akan kalah dan harus minggir. 

  • Predasi: Hewan pemangsa dapat membatasi seberapa jauh mangsa mereka dapat tersebar. Misalnya, rusa sulit berkembang jika ada predator yang kuat di sekitarnya.
  • Penyakit: Penyakit tertentu dapat menjadi "benteng" alami yang mencegah hewan atau tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan baru.

4. Faktor Manusia

  • Perusakan habitat: Banyak hewan kehilangan rumah mereka ketika hutan ditebang. 

  • Introduksi spesies asing: Manusia kadang-kadang membawa flora dan fauna dari luar, mengganggu ekosistem lokal. Contoh: Ikan mujair telah dibawa ke berbagai tempat, tetapi mereka dapat mengganggu ikan lokal.
  • Kebijakan konservasi: Ini mungkin berfungsi sebagai "pagar pelindung" untuk memastikan bahwa organisme tertentu tetap ada. Sebagai contoh, Taman Nasional Komodo memastikan bahwa habitat komodo tetap hidup.


Kesimpulan

Keanekaragaman hayati di Indonesia sangat kaya. Namun, jangan lupa bahwa kelangsungan hidup setiap makhluk terbatas. Mungkin karena faktor alam, interaksi dengan makhluk lain, atau intervensi manusia. Oleh karena itu, menjaga lingkungan sama dengan mempertahankan rumah besar mereka, serta rumah kita sendiri. 


Lembar Kerja Siswa:

  1. Jelaskan bagaimana faktor iklim dapat menjadi penghalang persebaran organisme di Indonesia dengan memberikan contoh nyata!
  2. Bandingkan peran gunung dengan laut sebagai penghalang persebaran organisme di Indonesia!
  3. Analisislah mengapa komodo hanya dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan tidak tersebar ke wilayah lain di Indonesia.
  4. Bagaimana kompetisi antarspesies dapat membatasi persebaran organisme di Indonesia? Berikan contoh kasus!
  5. Jelaskan pengaruh garis Wallace dan garis Weber terhadap persebaran fauna di Indonesia!
  6. Mengapa manusia dianggap sebagai salah satu faktor penghalang sekaligus faktor pendukung persebaran organisme? Jelaskan dengan contoh!
  7. Jika spesies kanguru dilepas di Kalimantan, menurut Anda apakah ia bisa berkembang biak dengan baik? Analisis dengan teori faktor penghalang persebaran!
  8. Mengapa penyakit dapat dikategorikan sebagai faktor penghalang persebaran organisme? Berikan contoh nyata!
  9. Jelaskan hubungan antara faktor tanah dengan keanekaragaman tumbuhan di Indonesia!
  10. Analisislah bagaimana faktor penghalang persebaran organisme berperan dalam terbentuknya spesies endemik di Indonesia!
Ketentuan Tugas:
Kerjakan di selembar kertas yang nantinya kamu foto dan kirimkan ke drive yang sudah Bapak buat! 

Link/tautan pengumpulan tugas:
Kelas XI-2 >>>> Kelas XI-2 disini!

Kelas XI-3 >>>> Kelas XI-3 disini!


Daftar Pustaka

  • Odum, Eugene P. (1996). Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

  • Nugroho, S. P., & Sunarto. (2017). Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

  • Whitten, T., Soeriaatmadja, R. E., & Afiff, S. A. (1999). Ekologi Jawa dan Bali. Jakarta: Prenhallindo.

  • Cox, C. Barry., Moore, Peter D., & Ladle, Richard J. (2016). Biogeography: An Ecological and Evolutionary Approach. Hoboken: Wiley Blackwell.

  • MacKinnon, J., Phillips, K., & van Balen, B. (2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: BirdLife International Indonesia Programme.

  • Supriatna, Jatna. (2008). Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

  • Campbell, Neil A., & Reece, Jane B. (2010). Biologi. Jakarta: Erlangga.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!