Kemajemukan Masyarakat Indonesia - Pertemuan 2


 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:

  1. Memahami pengaruh masuknya budaya Islam terhadap masyarakat di Nusantara.
  2. Menjelaskan interaksi budaya yang terjadi pada masa Kerajaan Islam di Nusantara.
  3. Mengidentifikasi pengaruh tradisi lokal dalam perkembangan budaya Islam di Indonesia.
  4. Mengapresiasi keragaman budaya yang tumbuh di masyarakat Indonesia akibat pengaruh Islam.

Materi Pembelajaran

1. Pendahuluan: Masuknya Islam ke Nusantara

  • Islam masuk ke Nusantara sekitar abad ke-13 melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia.
  • Penyebaran Islam terutama melalui jalur perdagangan, perkawinan, dan peran para mubaligh, yang kemudian berkembang pesat di pusat-pusat kerajaan seperti Aceh, Demak, Cirebon, dan Ternate.
  • Selain itu, banyak kerajaan lokal di Nusantara yang perlahan menerima dan mengadaptasi agama Islam ke dalam kehidupan masyarakat mereka.

2. Pengaruh Budaya Islam terhadap Masyarakat Nusantara

  • Bahasa dan Sastra: Islam memperkenalkan huruf Arab, yang kemudian berkembang menjadi tulisan Jawi dan Pegon, digunakan dalam karya sastra dan kitab-kitab keagamaan di Nusantara. Beberapa puisi dan karya sastra juga mengalami pengaruh dari ajaran dan nilai-nilai Islam.
  • Seni Bangunan: Pembangunan masjid-masjid dengan perpaduan antara arsitektur lokal dan gaya Islam. Contoh masjid kuno di Demak dan Kudus yang menggunakan atap bertingkat, menunjukkan adaptasi arsitektur lokal dengan konsep bangunan Islam. 
    Ilustrasi Bangunan Masjid di Nusantara/ Indonesia

  • Seni Pertunjukan dan Tradisi: Wali Songo, terutama Sunan Kalijaga, menggunakan wayang kulit dan gamelan sebagai media dakwah. Hal ini menciptakan sinkretisme antara budaya lokal dan nilai Islam, sehingga Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat.

3. Kerajaan-Kerajaan Islam dan Interaksi Budaya

  • Kerajaan Samudera Pasai: Kerajaan Islam pertama di Indonesia yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Nusantara. Budaya Islam memengaruhi adat istiadat masyarakat Aceh hingga sekarang.
  • Kesultanan Demak: Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang aktif menyebarkan Islam ke berbagai daerah di Jawa dan Madura. Demak berperan penting dalam menggabungkan budaya Jawa dan Islam.
  • Kesultanan Ternate dan Tidore: Di Maluku, kedua kesultanan ini mengintegrasikan ajaran Islam dengan tradisi lokal. Kesultanan ini juga memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah yang memudahkan penyebaran budaya Islam di wilayah timur Nusantara. 
    Gambar Istana Kesultanan Ternate

4. Akulturasi dalam Tradisi dan Adat Istiadat

  • Perayaan Keagamaan: Tradisi seperti sekaten di Yogyakarta dan Grebeg Maulud di Solo yang awalnya merupakan perayaan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Tradisi ini mencerminkan bagaimana budaya Islam diterima dan disesuaikan dengan adat setempat.
  • Pakaian dan Busana: Banyak pakaian tradisional yang mengalami adaptasi dengan ajaran Islam. Busana seperti baju kurung dan sarung dipengaruhi oleh nilai Islam namun tetap mempertahankan kekhasan lokal.
  • Sistem Hukum dan Pemerintahan: Pada masa Kerajaan Islam, beberapa hukum adat disesuaikan dengan hukum Islam. Contohnya, Kesultanan Aceh yang memberlakukan hukum syariah dalam sistem pemerintahannya.

5. Dampak Interaksi Budaya Islam pada Masyarakat Nusantara

  • Integrasi Sosial: Penyebaran Islam memperkuat solidaritas sosial antar suku yang berbeda, karena agama menjadi salah satu pemersatu dalam masyarakat.
  • Penguatan Identitas Keagamaan: Seiring berkembangnya Islam, masyarakat memiliki identitas keagamaan yang kuat dan memengaruhi norma serta nilai dalam kehidupan sehari-hari.
  • Keragaman Budaya dalam Bingkai Islam: Islam tidak menghilangkan tradisi lokal, namun memberikan nuansa baru dalam kehidupan budaya masyarakat, menciptakan keragaman budaya yang unik di Indonesia.

Sumber/Referensi:

  1. Azra, A. (1999). Jaringan Ulama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII. Prenada Media Group.
  2. Ricklefs, M.C. (2010). Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi.
  3. Wahyudi, R. (2015). Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia. Depok: Penerbit Kencana.
  4. Moertono, Soemarsaid. (2009). Islam di Indonesia: Pendekatan Integratif. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
  5. Schulte Nordholt, Henk, & Samuel, H. (2016). Islamic State and Society in Indonesia. Netherlands: Brill.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!