Penginderaan Jauh - Peta

Halo, Penjelajah Bumi!

Coba bayangkan: kamu ingin menjelajahi dunia, tapi tanpa Google Maps, tanpa kompas, tanpa GPS. Gimana caranya?

Jawabannya: Peta!

Tapi kali ini kita bahas peta yang nggak sekadar gambar, melainkan peta yang lahir dari penginderaan jauh — teknologi keren yang bikin kita bisa memetakan Bumi tanpa harus keliling dunia.

A. Apa sih Peta itu?

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang dibuat pada bidang datar, diperkecil dengan skala tertentu, dan dilengkapi simbol-simbol biar gampang dibaca. Kalau kamu lihat dari atas (misalnya dari drone atau satelit), peta adalah versi “screenshot” dari Bumi.

Berikut adalah definisi peta menurut para ahli yang bisa kamu gunakan untuk materi geografi di kelas:

1. ICA (International Cartographic Association)

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur yang ada di permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dan diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.

2. Aryono Prihandito (1987)

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tertentu melalui sistem proyeksi peta.

3. R.A. Hodgson

Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagaimana dilihat dari atas, dan digunakan untuk menunjukkan hubungan spasial antar objek.

4. Erwin Raisz (1948)

Peta adalah representasi konvensional permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan menggunakan simbol-simbol dan skala tertentu.

5. Badan Informasi Geospasial (BIG)

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang disajikan dalam bentuk simbol, yang menunjukkan posisi dan informasi geospasial tertentu.

Secara umum, dari berbagai pendapat para ahli, peta dapat disimpulkan sebagai gambaran atau representasi permukaan bumi yang dituangkan pada bidang datar, diperkecil dengan skala tertentu, dan dibuat melalui sistem proyeksi. Peta memuat informasi posisi, bentuk, dan hubungan spasial antar objek di permukaan bumi yang disajikan dengan simbol-simbol khusus sehingga mudah dipahami. Selain sebagai alat visualisasi, peta juga berfungsi sebagai media komunikasi informasi geospasial yang akurat dan terstandar.

 

B. Pemetaan

Tapi… Kenapa Kita Harus Belajar Peta? ini jawabannya!

1. Navigasi: biar nggak nyasar, bahkan di hutan atau gunung tanpa sinyal HP.
2. Perencanaan wilayah: pemerintah pakai peta buat bangun jalan, bendungan, atau sekolah.
3. Mitigasi bencana: peta bisa menunjukkan daerah rawan bencana.
4. Riset lingkungan: untuk memantau perubahan hutan, polusi, dan penggunaan lahan.

Sekarang, yuk kita bahas apa itu pemetaan!!!

Bayangkan kamu main game open-world seperti GTA, Free Fire, atau Minecraft. Di pojok layar ada mini-map yang selalu nunjukkin posisi kamu. Nah, dunia nyata juga punya “mini-map”, yaitu peta. Tapi bedanya, peta di dunia nyata dibuat dengan ilmu pemetaan (kartografi). 

1. Apa itu pemetaan?

Pemetaan adalah proses mengubah permukaan bumi (yang bulat dan luas banget) menjadi gambaran di bidang datar, dengan ukuran yang diperkecil sesuai skala.

🔍 Prinsip dasar pemetaan:

1. Skala – perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya. Contoh: skala 1:100.000 berarti 1 cm di peta = 1 km di dunia nyata.
2. Simbolisasi – objek nyata digambarkan dengan simbol (misal gunung = segitiga, sungai = garis biru).
3. Proyeksi – cara menggambarkan bumi bulat ke bidang datar tanpa terlalu banyak distorsi.
4. Akurasi – peta yang baik harus menggambarkan posisi dan bentuk objek dengan tepat.

💡 Fun Fact:

Dulu peta dibuat dengan survei darat, sekarang banyak dibuat dengan penginderaan jauh dari satelit atau drone. Jadi, kita nggak perlu keliling dunia buat bikin peta.

 

---

2. Unsur-Unsur Peta

Supaya peta gampang dibaca semua orang, ada “aturan main” berupa unsur-unsur wajib: 

1. Judul. Menjelaskan isi peta. Contoh: Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bandung Tahun 2025.
2. Skala. Menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya. Bisa angka (1:50.000) atau grafik (garis yang mewakili jarak).
3. Legenda. Daftar arti simbol-simbol di peta. Tanpa legenda, peta seperti chat misterius yang nggak ada terjemahannya.
4. Arah Mata Angin. Biasanya tanda Utara (N) untuk orientasi.
5. Simbol Peta. Gambar atau tanda yang mewakili objek (kota, sungai, gunung).
6. Garis Astronomis. Garis lintang & bujur, untuk menunjukkan koordinat.
7. Sumber & Tahun Pembuatan. Penting untuk tahu keaslian dan kekinian data peta.

🎯 Tips Membaca Peta:
Selalu lihat judul, cek skala, dan pahami legenda sebelum mulai analisis.

---

3. Peta Tematik

Kalau peta umum seperti atlas memperlihatkan berbagai informasi sekaligus (gunung, sungai, kota), peta tematik hanya fokus pada satu tema saja.

Contoh Peta Tematik:

1. Peta Penggunaan Lahan – membedakan area sawah, hutan, pemukiman. 
   
   
   
2. Peta Curah Hujan – menunjukkan wilayah dengan curah hujan tinggi atau rendah. 
   
   
   
3. Peta Kepadatan Penduduk – memperlihatkan jumlah penduduk di tiap daerah. 
   
   
   
4. Peta Rawan Bencana – daerah rawan gempa, banjir, atau longsor. 
   
   
   

💡 Kelebihan Peta Tematik:

1. Fokus pada topik tertentu → mudah dipahami.
2. Cocok untuk penelitian, perencanaan kota, atau mitigasi bencana.
3. Sering dibuat dari data penginderaan jauh dan GIS (Sistem Informasi Geografis).

---

Kesimpulan

1. Pemetaan adalah seni dan sains menggambar bumi dengan skala tertentu.
2. Unsur peta adalah “bahasa” yang membuat peta bisa dimengerti.
3. Peta tematik adalah peta spesialis yang fokus pada satu topik, sangat berguna untuk analisis.

Daftar Pustaka

1. Aryono Prihandito. (1987). Kartografi Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
2. Badan Informasi Geospasial. (2013). Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2013 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta. Cibinong: BIG.
3. Erwin Raisz. (1948). General Cartography. New York: McGraw-Hill Book Company.
4. Hodgson, R. A. (1980). Fundamentals of Cartography. London: George Philip and Son.
5. International Cartographic Association. (1973). Definition of Map. ICA Publications.
6. Sutanto. (1994). Penginderaan Jauh: Jilid 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.