No. |
Materi |
Indikator Soal |
Level Kognitif |
1. |
Asal
Usul Bhineka Tunggal Ika |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang polarisasi politik di era modern dan kutipan
tokoh akademisi, siswa mampu menganalisis makna semboyan Bhinneka
Tunggal Ika sebagaimana tertuang dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular,
dengan bijak. |
C4 |
2. |
Asal
Usul Bhineka Tunggal Ika |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang pelarangan atribut budaya lokal dalam upacara
kenegaraan, siswa mampu mengevaluasi tindakan tersebut berdasarkan
makna historis Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Sutasoma, dengan memilih
jawaban yang paling tepat. |
C5 |
3.
|
Makna
Mendalam Bhineka Tunggal Ika |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang penolakan pembangunan rumah ibadah dan
pernyataan tokoh masyarakat, siswa mampu menganalisis makna kebinekaan
dalam konteks hak asasi dan kehidupan beragama, dengan bijak. |
C4 |
4.
|
Makna
Mendalam Bhineka Tunggal Ika |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang kebijakan penguatan bahasa daerah di sekolah
nasional, siswa mampu mengevaluasi apakah kebijakan tersebut
mencerminkan makna kebinekaan secara inklusif, dengan cerdas. |
C4 |
5.
|
Pilar
Kebhinekaan: Pendidikan Karakter |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang kebijakan “Wajib Salam” dan pendapat pengamat
pendidikan, siswa SMA mampu menganalisis pendekatan pendidikan
karakter yang mencerminkan semangat kebinekaan, dengan bijak. |
C4 |
6.
|
Pilar
Kebhinekaan: Pendidikan Karakter |
Setelah
membaca ilustrasi kasus perundungan yang viral dan pendapat dari
tokoh/lembaga pendidikan, siswa mampu menganalisis peran pendidikan
karakter dalam memperkuat kebinekaan, dengan tepat. |
C4 |
7.
|
Kebijakan
Publik Inklusif |
Setelah
membaca ilustrasi tentang kebijakan sertifikasi bahasa daerah bagi ASN di
Papua Barat Daya, siswa mampu mengevaluasi kebijakan tersebut dalam
konteks pengelolaan kebinekaan untuk pembangunan nasional, dengan tepat. |
C4 |
8.
|
Kebijakan
Publik Inklusif |
Setelah
membaca ilustrasi tentang ketimpangan akses pembangunan di daerah terpencil,
siswa mampu menganalisis pengelolaan kebinekaan dalam pembangunan
nasional dengan tepat. |
C4 |
9.
|
Mengelola
kebhinekaan: Modal Pembangunan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang rendahnya partisipasi kelompok minoritas dalam
forum Musrenbang, siswa mampu mengevaluasi pengelolaan kebinekaan
secara demokratis dalam pembangunan nasional dengan tepat. |
C5 |
10.
|
Mengelola
kebhinekaan: Modal Pembangunan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang Festival Multikultural Nasional yang melibatkan
kolaborasi budaya dan pelaku UMKM, siswa mampu menganalisis strategi
pengelolaan kebinekaan dalam konteks ekonomi kreatif dengan bijak. |
C4 |
11.
|
Gotong
Royong dalam Kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang aksi lintas iman yang digagas oleh FKUB Maluku,
siswa mampu menjelaskan nilai gotong royong dalam kebhinekaan dengan
memberikan jawaban tepat. |
C2 |
12.
|
Gotong
Royong dalam Kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang program “Kampung Tangguh” di Yogyakarta, siswa mampu
menjelaskan prinsip gotong royong dalam kebhinekaan dengan tepat. |
C2 |
13.
|
Gotong
Royong dalam Kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang gerakan sadar literasi digital berbasis kearifan
lokal di Sulawesi Selatan, siswa mampu mengidentifikasi makna gotong
royong dalam kebhinekaan dengan benar. |
C2 |
14.
|
Ekonomi
kerakyatan pancasila dalam kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang koperasi multikultur “Satu Rasa” di Papua, siswa mampu
menganalisis praktik ekonomi kerakyatan dalam kebhinekaan dengan benar
. |
C4 |
15.
|
Ekonomi
kerakyatan pancasila dalam kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang BUMDes “Lestari Mandiri” di Jawa Tengah, siswa mampu
menganalisis penerapan ekonomi kerakyatan dalam kebhinekaan dengan
benar. |
C4 |
16.
|
Ekonomi
kerakyatan pancasila dalam kebhinekaan |
Setelah
membaca ilustrasi tentang Pasar Rakyat “Bhineka Nusantara” di Surabaya, siswa
mampu menganalisis konsep ekonomi kerakyatan dalam konteks kebhinekaan
dengan benar . |
C4 |
17. |
Koperasi
Berbasis Kerakyatan Pancasila |
Setelah
membaca ilustrasi tentang koperasi petani kopi di Gayo, siswa mampu menganalisis penerapan prinsip
ekonomi Pancasila dengan benar. |
C4 |
18.
|
Koperasi
Berbasis Kerakyatan Pancasila |
Setelah
membaca ilustrasi tentang koperasi “Tani Maju” di Kulon Progo, siswa mampu menganalisis
nilai utama ekonomi Pancasila yang tercermin dalam koperasi tersebut, dengan
benar. |
C4 |
19.
|
Koperasi
Berbasis Kerakyatan Pancasila |
Setelah
membaca ilustrasi tentang koperasi mahasiswa “KOSMIK” di Universitas Negeri
Malang, siswa mampu mengidentifikasi aspek penerapan ekonomi
kerakyatan yang menonjol dalam koperasi tersebut, dengan tepat. |
C2 |
20.
|
Koperasi
Berbasis Kerakyatan Pancasila |
Setelah
membaca ilustrasi tentang koperasi “Bersatu Sejahtera” di Bali pasca pandemi,
siswa mampu mengidentifikasi prinsip utama koperasi tersebut yang
mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dengan bijak. |
C2 |
21.
|
Hak
dan Kewajiban Warga Negara |
Setelah
membaca ilustrasi kasus salah tangkap dan pelanggaran hak asasi manusia,
siswa mampu mengidentifikasi jenis hak warga negara yang dilanggar
sebagaimana dijamin dalam UUD 1945, dengan memilih jawaban yang tepat. |
C2 |
22.
|
Hak
dan Kewajiban Warga Negara |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang pengingkaran kewajiban warga negara dalam
membayar pajak, siswa mampu mengidentifikasi pasal dalam UUD 1945 yang
mengatur kewajiban membayar pajak dengan tepat. |
C2 |
23.
|
Hak
dan Kewajiban Warga Negara |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang ketidakmerataan akses pendidikan di daerah
terpencil, siswa mampu mengidentifikasi pasal UUD 1945 yang mengatur
hak warga negara atas pendidikan dengan benar. |
C2 |
24. |
Hak
dan Kewajiban Warga Negara |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tentang penyerangan terhadap tempat ibadah, siswa mampu
mengidentifikasi pasal dalam UUD 1945 yang menjamin hak atas kebebasan
beragama dengan benar |
C2 |
25.
|
Hak
dan Kewajiban Warga Negara |
Setelah
membaca ilustrasi kasus tindakan main hakim sendiri, siswa dapat mengidentifikasi
pasal dalam UUD 1945 yang mengatur kewajiban menaati hukum dan pemerintahan
secara tepat |
C2 |
26. |
Hak
dan kewajiban warga negara berdasarkan asas ius sanguinis dan asas ius soli |
Setelah
membaca ilustrasi kasus naturalisasi pemain keturunan, siswa dapat menjelaskan
asas kewarganegaraan yang digunakan dalam pemberian status kewarganegaraan
berdasarkan garis keturunan dengan benar |
C2 |
27. |
Hak
dan kewajiban warga negara berdasarkan asas ius sanguinis dan asas ius soli |
Setelah
membaca ilustrasi kasus naturalisasi pemain asing non-keturunan, siswa dapat menjelaskan
proses pemberian kewarganegaraan melalui naturalisasi berdasarkan
Undang-Undang dengan benar |
C2 |
28. |
Hak
dan kewajiban warga negara berdasarkan asas bipatride dan apatride |
Setelah
membaca ilustrasi kasus naturalisasi pemain muda dan aturan kewarganegaraan
Indonesia, siswa dapat menjelaskan risiko utama status bipatride yang
muncul apabila tidak memilih kewarganegaraan setelah dewasa dengan benar. |
C2 |
29.
|
Hak
dan kewajiban warga negara berdasarkan asas bipatride dan apatride |
Setelah
membaca ilustrasi kasus anak tanpa kewarganegaraan (apatride) akibat
perkawinan campuran dan risiko hukum terkait, siswa dapat menentukan
istilah yang tepat untuk fenomena tersebut dengan benar. |
C3 |
30. |
Hilangnya
hak kewarganegaraan |
Setelah
membaca ilustrasi kasus mantan prajurit TNI yang bergabung sebagai tentara
bayaran di luar negeri dan mempelajari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan, siswa dapat menjelaskan alasan utama
pencabutan kewarganegaraan dengan tepat. |
C2 |
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!