Scientific Club - Rekayasa Fenomena Alam Gunung Berapi Erupsi


Rekayasa Fenomena Alam Gunung Berapi Erupsi


Rekayasa fenomena alam gunung berapi erupsi dapat dilakukan untuk tujuan pendidikan dan eksperimen ilmiah. Praktik rekayasa ini melibatkan penciptaan model yang meniru perilaku dan proses yang terjadi saat gunung berapi meletus. Selain itu, manfaat yang dapat dilakukan untuk praktik rekayasa ini juga bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains
  2. Mendorong Rasa Ingin Tahu
  3. Mengembangkan Keterampilan Praktis
  4. Memfasilitasi Pembelajaran Kolaboratif
  5. Meningkatkan Kreativitas
  6. Menyediakan Pengalaman Belajar yang Menyenangkan
  7. Memperkenalkan Konsep Vulkanologi

Eksperimen gunung meletus adalah salah satu eksperimen sains yang populer dan menarik, terutama untuk siswa sekolah menengah pertama. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat eksperimen gunung meletus sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat. 


Penjelasan Ilmiah:

Reaksi antara soda kue (basa) dan cuka (asam) menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini menyebabkan tekanan dalam botol meningkat dan mendorong campuran keluar dari botol, meniru letusan gunung berapi.

Tips:

  1. Lakukan eksperimen di luar ruangan atau di area yang mudah dibersihkan karena bisa menjadi berantakan.
  2. Untuk variasi, Anda dapat mencoba menambahkan bahan lain seperti glitter untuk efek visual tambahan.

Berikut ini adalah panduan dalam bentuk tabel dengan rincian tahapan, fokus, deskripsi, dan solusi: 

Bahan-bahan:

  1. Soda kue 
  2. Cuka
  3. Sabun cair
  4. Pewarna makanan merah 
  5. Botol plastik kecil
  6. Box Triplek (40 x 40 cm)
  7. Ornamen diorama (miniatur tanaman dll)
  8. Sendok  
  9. Corong 
  10. Tanah liat 
  11. Semen 2 kg 
  12. Cat Akrilik 

Langkah-langkah:

TahapanFokusDeskripsiSolusi
1. PersiapanMembuat GunungGunakan tanah liat atau campuran kertas koran dan lem untuk membentuk gunung di sekitar botol plastik kecil. Pastikan bagian atas botol tetap terbuka. Jika menggunakan kertas koran dan lem, sobek koran menjadi potongan-potongan kecil, rendam dalam air dan lem, lalu tempelkan di sekitar botol hingga membentuk gunung. Biarkan kering.Pastikan gunung stabil dan botol berada di tengah-tengah gunung tersebut.
2. Menyiapkan LetusanMenyediakan Bahan-BahanMasukkan beberapa sendok soda kue ke dalam botol menggunakan sendok atau corong.Gunakan corong untuk memudahkan menuangkan soda kue ke dalam botol.
3. Menambah Efek LavaWarna dan Efek VisualTambahkan beberapa tetes pewarna makanan merah ke dalam botol untuk memberi efek warna pada letusan.Gunakan pewarna makanan yang aman dan mudah larut.
4. Menambahkan Bahan CairMembuat LetusanTuangkan sedikit sabun cair ke dalam botol. Sabun cair akan membantu menciptakan busa yang lebih tebal dan mengesankan. Siapkan cuka dalam wadah terpisah. Ketika siap untuk melakukan letusan, tuangkan cuka ke dalam botol yang berisi soda kue, sabun cair, dan pewarna makanan.Gunakan corong untuk menuangkan cuka ke dalam botol agar lebih mudah dan rapi.
5. Melakukan LetusanObservasi Reaksi KimiaSegera setelah cuka ditambahkan, reaksi kimia antara soda kue dan cuka akan menghasilkan gas karbon dioksida, yang akan menyebabkan letusan gunung buatan Anda. Amati bagaimana campuran tersebut bereaksi dan mengeluarkan busa yang menyerupai lava yang mengalir dari gunung.Pastikan melakukan eksperimen di area yang mudah dibersihkan atau di luar ruangan.
6. Penjelasan IlmiahEdukasi dan PemahamanReaksi antara soda kue (basa) dan cuka (asam) menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini menyebabkan tekanan dalam botol meningkat dan mendorong campuran keluar dari botol, meniru letusan gunung berapi.Berikan penjelasan yang mudah dipahami oleh siswa tentang reaksi kimia yang terjadi.


Kajian Ilmiah

  1. Definisi Erupsi Gunung Berapi: Erupsi gunung berapi adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam perut gunung berapi, akibat aktivitas magma dan pergerakan lempeng tektonik 
  2. Tipe Erupsi Gunung Berapi: Ada beberapa tipe erupsi gunung berapi, antara lain: Erupsi Efusif: Lava keluar secara perlahan dan mengalir tanpa diikuti dengan ledakan. Dalam erupsi efusif, terbentuk aliran lava. Erupsi Eksplosif: Magma keluar dari gunung berapi dalam bentuk ledakan. Dalam erupsi eksplosif, terbentuk endapan piroklastik 
  3. Dampak Erupsi Gunung Berapi: Erupsi gunung berapi dapat memiliki dampak yang luas terhadap lingkungan sekitarnya. Beberapa dampak yang dapat terjadi adalah: Lahar dan Gas Pyroclastic Flows: Lahar adalah aliran lumpur yang terbentuk dari campuran air, abu vulkanik, dan material lainnya. Gas pyroclastic flows adalah aliran gas panas yang dapat mencapai suhu tinggi dan meluncur dengan kecepatan tinggi. Perubahan Ekosistem dan Vegetasi: Erupsi gunung berapi dapat berdampak terhadap ekosistem dan vegetasi di sekitarnya. Misalnya, gas panas yang dikenal sebagai "awan panas" dapat merusak vegetasi.
  4. Frekuensi Erupsi Gunung Berapi: Frekuensi erupsi gunung berapi dapat bervariasi. Beberapa gunung berapi dapat meletus setiap beberapa tahun, sementara yang lain mungkin meletus hanya sekali dalam beberapa dekade. Sebagai contoh, gunung Merapi di Indonesia memiliki siklus erupsi yang terbilang rutin, terjadi setiap 2 hingga 5 tahun 
  5. Rekayasa Kerentanan Bencana Gunung Berapi: Pembuatan peta kerentanan bencana pada daerah yang rawan terjadi erupsi gunung berapi dapat membantu dalam mengidentifikasi dan meminimalkan ancaman akibat erupsi gunung berapi 

Modul Observasi:

1. IPA
2. IPS
3. Matematika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!