Materi Kelas 7 - Pertemuan Kedua - Keberadaan Diri dengan Menjaga Interaksi Sosial melalui Tradisi Lisan


Seperti yang kita ketahui dari materi sebelumnya, keberadaan diri tidak terlepas dari eksistensi dan identitas yang melekat di dalam diri. Munculnya cerita yang berkembang ditengah masyarakat merupakan tradisi dan kebiasaan yang dilakukan banyak orang untuk bisa menjelaskan dan mewarisi tradisi.


Keberadaan Diri dalam Konteks Interaksi Sosial

Perjalanan hidup, setiap individu mencari dan membangun pemahaman tentang diri mereka sendiri. Keberadaan diri, atau identitas pribadi, yang merupakan fondasi utama yang membentuk cara kita berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat. Pemahaman tentang keberadaan diri dalam konteks interaksi sosial menjadi sangat penting untuk mengembangkan kesadaran sosial dan budaya ditengah masyarakat.

Interaksi sosial adalah inti dari kehidupan manusia. Melalui berbagai bentuk komunikasi dan hubungan sosial, kita belajar untuk memahami diri kita sendiri dan orang lain. Keberadaan diri bukan hanya tentang siapa kita sebagai individu, tetapi juga tentang bagaimana kita berfungsi sebagai bagian dari kelompok sosial yang lebih besar. Ini mencakup pemahaman tentang peran, tanggung jawab, dan pengaruh kita dalam masyarakat.

Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah proses di mana individu atau kelompok berkomunikasi, bertindak, dan bereaksi satu sama lain dalam berbagai bentuk hubungan sosial. Interaksi sosial merupakan elemen fundamental dalam kehidupan manusia karena melalui interaksi inilah individu belajar, berkembang, dan membangun hubungan dengan orang lain. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua atau lebih individu atau kelompok yang saling mempengaruhi perilaku dan sikap satu sama lain. Interaksi sosial melibatkan pertukaran pesan, tindakan, dan reaksi yang terjadi dalam konteks sosial tertentu.



Interaksi sosial mencakup semua tindakan yang melibatkan dua atau lebih individu atau kelompok yang saling mempengaruhi perilaku dan sikap satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa kerja sama, persaingan, konflik, akomodasi, dan asimilasi. Melalui interaksi sosial, individu dapat memahami norma, nilai, dan peran sosial yang ada dalam masyarakat.

Karakteristik & Syarat terjadinya Interaksi Sosial

  1. Melibatkan Lebih dari Satu Individu atau Kelompok: Interaksi sosial selalu melibatkan dua atau lebih pihak yang saling berhubungan.
  2. Adanya Komunikasi: Proses ini memerlukan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, untuk menyampaikan pesan, emosi, dan pemikiran.
  3. Kontak Sosial: hubungan atau pertemuan awal antara dua individu atau lebih yang memungkinkan terjadinya komunikasi. Kontak sosial bisa bersifat langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media komunikasi seperti telepon atau internet).
  4. Tujuan Tertentu: Setiap interaksi sosial memiliki tujuan atau maksud tertentu, baik itu untuk bekerja sama, berkompetisi, menyelesaikan konflik, atau mencapai kesepakatan.
  5. Berlangsung dalam Konteks Sosial: Interaksi ini terjadi dalam konteks sosial yang melibatkan norma, nilai, dan aturan yang ada di masyarakat.
  6. Kesadaran Akan Pihak Lain: Individu yang terlibat dalam interaksi sosial harus memiliki kesadaran akan kehadiran dan keberadaan pihak lain yang mereka ajak berinteraksi. Kesadaran ini melibatkan pengakuan dan penghargaan terhadap peran, posisi, dan perasaan pihak lain dalam interaksi tersebut.
  7. Saling Memengaruhi: Dalam interaksi sosial, tindakan satu pihak akan memengaruhi dan dipengaruhi oleh pihak lain.

Menjaga Interaksi Sosial melalui Tradisi Lisan

Tradisi lisan adalah segala bentuk pengetahuan, cerita, kepercayaan, adat istiadat, dan nilai-nilai yang disampaikan secara verbal dari satu generasi ke generasi berikutnya tanpa menggunakan tulisan. Bentuk tradisi lisan yang sering masyarakat lakukan yakni melalui: Cerita rakyat, legenda, mitos, dongeng, peribahasa, pantun, syair, dan nyanyian tradisional.

Pentingnya Tradisi Lisan dalam Interaksi Sosial

  1. Pembentukan Identitas Kolektif: Tradisi lisan membantu membentuk identitas dan kesadaran kolektif dalam suatu komunitas, memperkuat rasa kebersamaan dan keterikatan.
  2. Transfer Pengetahuan: Melalui tradisi lisan, pengetahuan, nilai, dan norma sosial dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  3. Penguatan Hubungan Sosial: Aktivitas seperti mendongeng atau bernyanyi bersama dapat mempererat hubungan antar anggota komunitas.
  4. Pelestarian Budaya: Tradisi lisan berfungsi sebagai alat untuk melestarikan budaya dan sejarah suatu masyarakat.


Cara Menjaga Interaksi Sosial melalui Tradisi Lisan

  1. Mendorong Kegiatan Mendongeng. Program Mendongeng di Sekolah: Mengintegrasikan sesi mendongeng ke dalam kurikulum sekolah untuk mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak. Membentuk komunitas mendongeng di tingkat lokal yang mengadakan acara rutin untuk menceritakan cerita rakyat dan legenda.
  2. Mengadakan Festival dan Acara Budaya. Festival Cerita Rakyat: Mengadakan festival tahunan di mana anggota komunitas bisa berbagi cerita rakyat, mitos, dan legenda. Pentas Seni Tradisional: Menyelenggarakan pentas seni yang menampilkan syair, pantun, dan nyanyian tradisional.
  3. Melibatkan Generasi Muda. Menyelenggarakan workshop untuk mengajarkan generasi muda cara mendongeng dan melestarikan cerita lisan. Mengajak generasi muda untuk mendokumentasikan cerita dan tradisi lisan melalui rekaman audio atau video.
  4. Memaksimalkan Penggunaan Teknologi Digital. Membuat platform digital seperti blog, podcast, dan saluran YouTube untuk berbagi cerita lisan. Mengembangkan aplikasi mobile yang berisi kumpulan cerita rakyat, mitos, dan legenda yang dapat diakses dengan mudah.

Manfaat Menjaga Tradisi Lisan dalam Interaksi Sosial

  1. Penguatan Identitas Budaya: Memperkuat identitas budaya dan rasa kebanggaan akan warisan budaya lokal.
  2. Pendidikan Moral dan Etika: Menyampaikan nilai-nilai moral dan etika yang terkandung dalam cerita dan tradisi lisan.
  3. Kreativitas dan Imajinasi: Meningkatkan kreativitas dan imajinasi, terutama di kalangan anak-anak, melalui cerita dan dongeng.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!