Budidaya ikan dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan yang bertujuan untuk dapat menghasilkan ikan dengan pemeliharaan terkendali. Budidaya ikan juga sering disebut dengan akuakultur, kondisi ini diartikan sebagai upaya untuk dapat menghasilkan ikan dengan teknik dan konsep yang berkelanjutan.
Permasalahan pencemaran air dan ketersediaan air bersih tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Indonesia. Pada umumnya masyarakat dunia juga mengkhawatirkan permasalahan ini dengan turut serta melakukan pengkajian dan penelitian yang dijadikan referensi untuk pengembangan jenis ikan tertentu yang akan dijadikan komoditas pangan dunia. Selain itu, minimnya lahan sebagai dampak perubahan lahan pertanian dan pergeseran budaya masyarakat dianggap menjadi salah satu pemicu diperlukannya budidaya ikan yang berkelanjutan.
Budidaya Ikan sebagai Komoditas Ekonomi Kemaritiman
Budidaya Ikan terbagi menjadi dua, yakni budidaya ikan konsumsi dan budidaya ikan hias. Budaya ikan konsumsi umumnya terpaku pada komoditas utama dari perikanan seperti:
- Budidaya ikan air tawar: Ikan lele, Ikan mujahir, ikan patin, ikan gurame, ikan mas, dan ikan baung.
- Budidaya ikan air asin; ikan kerapu, ikan tuna, ikan tongkol, dan ikan cakalang
- Budidaya ikan air payau: ikan bawal, ikan bandeng, ikan belanak, dan ikan kakap putih
Sebagai komoditas utama ikan konsumsi, jenis ikan diatas menjadi tulang punggung kebutuhan pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini tidak terlepas dari kondisi masyarakat Indonesia yang cenderung melihat budidaya ikan sebagai alternatif pangan selain ikan hasil tangkapan di laut.
Budidaya Ikan Konsumsi
Budidaya ikan, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, memiliki dampak dan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian. Berikut adalah beberapa aspek ekonomi dalam budidaya ikan:
Pemasukan dari Penjualan Ikan: Budidaya ikan menghasilkan pemasukan utama dari penjualan ikan. Petani ikan atau produsen mendapatkan pendapatan langsung dari penjualan ikan hidup atau ikan yang sudah diolah.
Penciptaan Lapangan Kerja: Budidaya ikan menciptakan lapangan kerja yang luas mulai dari petani ikan, pekerja tambak, hingga petugas pemrosesan dan distribusi. Ini memberikan kontribusi positif terhadap angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan: Bagi petani dan nelayan, budidaya ikan bisa menjadi sumber pendapatan yang lebih stabil dan dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan penangkapan ikan di alam liar.
Dukungan Perekonomian Lokal: Budidaya ikan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal, terutama di daerah pesisir atau pedalaman yang bergantung pada sumber daya perikanan sebagai salah satu pilar utama ekonomi.
Ekspor dan Pemasaran Internasional: Beberapa negara berhasil mengembangkan industri budidaya ikan untuk ekspor. Produk ikan yang dibudidayakan bisa menjadi komoditas ekspor, membuka peluang perdagangan internasional dan meningkatkan pendapatan negara.
Peningkatan Produksi Pangan: Budidaya ikan konsumsi memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan global. Ikan adalah sumber protein hewani yang penting, dan budidaya ikan dapat membantu meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan.
Peningkatan Akses Pangan: Budidaya ikan konsumsi dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber protein yang berkualitas. Ini membantu memerangi kelaparan dan meningkatkan gizi masyarakat.
Inovasi dan Pengembangan Teknologi: Industri budidaya ikan mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di bidang akuakultur. Penggunaan sistem akuaponik, pakan inovatif, dan metode budidaya yang lebih efisien adalah contoh dari perkembangan ini.
Pemeliharaan Ekosistem Pesisir: Budidaya ikan konsumsi yang berkelanjutan dapat membantu dalam pemeliharaan ekosistem pesisir. Praktik yang bijaksana dalam budidaya dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan lingkungan perairan.
Diversifikasi Ekonomi: Budidaya ikan memberikan peluang bagi diversifikasi ekonomi di komunitas yang bergantung pada sektor perikanan. Ini dapat menciptakan ketahanan ekonomi dalam menghadapi perubahan kondisi pasar atau lingkungan.
Pengembangan Pariwisata: Budidaya ikan yang terintegrasi dengan pariwisata dapat menjadi daya tarik wisata. Pengunjung dapat mengalami secara langsung kegiatan budidaya ikan dan membeli produk ikan segar dari petani lokal.
Pengembangan Industri Terkait: Budidaya ikan dapat mengakibatkan pengembangan industri terkait, seperti industri pakan ikan, pemrosesan ikan, dan perdagangan alat budidaya. Hal ini menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja tambahan.
Meskipun budidaya ikan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, penting untuk diingat bahwa praktik budidaya yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam. Keselarasan antara pertumbuhan industri dan perlindungan lingkungan adalah kunci keberlanjutan industri akuakultur.
Dikutip dari laman cnbcindonesia.com "Rasio ekspor ikan dan hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 99,84 dan Ekspor Produk Perikanan US$ 4,1 miliar sampai Triwulan III. Sedangkan PNBP Kelautan dan Perikanan Rp 1.127 miliar sampai 10 November 2023," Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (14/11/2023).
Budidaya Ikan Hias
Berbeda dengan budidaya ikan konsumsi, budidaya ikan hias secara khusus menonjolkan sisi estetik dan kualitas dari tampilan ikan yang dinilai memiliki sisi hiburan bagi para penggemar dan pemburu ikan hias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!