Materi IPS Kelas 7 - Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan


Pembangunan Berkelanjutan dan Tantangan Kelangkaan Sumber Daya



Pembangunan Berkelanjutan

Permasalahan sosial belakangan kian marak terjadi di tengah masyarakat. Kondisi ini merupakan gejala sosial yang terjadi sebagai dampak dari sebuah pembangunan. Pembangunan sejatinya memberikan pengaruh yang positif bagi kehidupan. Pembangunan juga sudah seharusnya berkesesuaian dan selaras dengan kebutuhan zaman, terlebih konsep pembangunan seharusnya mengedepankan keberlanjutan untuk bisa mengantisipasi permasalahan sosial.

Pembangunan berkelanjutan adalah konsep yang muncul sebagai respons terhadap masalah lingkungan dan sosial yang semakin parah akibat dari aktivitas manusia yang tidak teratur. Konsep ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dengan keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam. Pembangunan berkelanjutan mengusahakan kesejahteraan manusia dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan ekosistem, keadilan sosial, dan efisiensi ekonomi.

Pembangunan berkelanjutan juga diartikan sebagai konsep pembangunan yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya alam dan manusia secara bijaksana, sehingga dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Namun, pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari masalah kelangkaan sumber daya. Keterbatasan sumber daya menyebabkan terjadinya persaingan dan konflik dalam penggunaan sumber daya yang dalam mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan, seringkali dihadapi tantangan serius, salah satunya adalah kelangkaan sumber daya.


Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan

Karakteristik pembangunan berkelanjutan mencakup berbagai aspek yang mencerminkan upaya untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, ketahanan lingkungan, dan keadilan sosial. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari pembangunan berkelanjutan:

Interkoneksi Antar Dimensi:

  1. Ekonomi: Pembangunan berkelanjutan menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini melibatkan pengurangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan distribusi yang adil dari manfaat ekonomi.
  2. Sosial: Aspek sosial mencakup peningkatan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja bagi semua lapisan masyarakat. Kesejahteraan sosial dianggap sebagai bagian integral dari pembangunan berkelanjutan.
  3. Lingkungan: Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan merupakan elemen kunci. Pembangunan berkelanjutan berupaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mempromosikan efisiensi sumber daya, dan mengadopsi praktik berkelanjutan.

Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat:

Pembangunan berkelanjutan mengedepankan partisipasi aktif dan inklusif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat dianggap sebagai mitra penting dalam perencanaan dan implementasi proyek pembangunan.

Pemanfaatan Teknologi: Penggunaan teknologi inovatif dan ramah lingkungan menjadi elemen kunci pembangunan berkelanjutan. Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi emisi, dan meningkatkan kualitas hidup.

Perencanaan Jangka Panjang: Pembangunan berkelanjutan memerlukan perencanaan jangka panjang yang mempertimbangkan dampak masa depan dari keputusan saat ini. Ini melibatkan pemikiran sistemik dan antisipasi terhadap potensi konsekuensi jangka panjang.

Peningkatan Kapasitas Institusi: Institusi dan pemerintahan yang kuat dan transparan diperlukan untuk mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan. Ini termasuk penegakan hukum, pengaturan yang baik, dan kapasitas administratif yang memadai.

Pengurangan Ketidaksetaraan: Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam segala bentuk, baik ekonomi maupun sosial. Peningkatan kesetaraan dianggap sebagai prasyarat untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Kesadaran lingkungan dan pendidikan yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan diperlukan untuk mengubah perilaku masyarakat dan menciptakan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Adaptasi terhadap Perubahan Iklim: Pembangunan berkelanjutan mencakup strategi untuk mengatasi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim. Hal ini melibatkan upaya untuk membangun ketahanan terhadap bencana dan mempromosikan praktik yang ramah lingkungan.

Dengan memperhatikan karakteristik ini, masyarakat dapat lebih efektif mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan.


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) merupakan serangkaian target global yang diadopsi oleh PBB pada September 2015. SDGs bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan global dan mencapai pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. Terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang mencakup berbagai dimensi pembangunan, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berikut adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang diusulkan:

  1. Tidak Ada Kemiskinan (No Poverty): Mengakhiri kemiskinan ekstrem di seluruh dunia, termasuk tindakan untuk mengurangi kemiskinan relatif.
  2. Tidak Ada Kelaparan (Zero Hunger): Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, meningkatkan nutrisi, dan mendukung pertanian berkelanjutan.
  3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (Good Health and Well-being): Memastikan kesehatan yang baik dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua, termasuk akses universal ke layanan kesehatan berkualitas.
  4. Pendidikan Berkualitas (Quality Education): Memastikan akses yang adil dan inklusif terhadap pendidikan berkualitas untuk semua, serta meningkatkan peluang pendidikan sepanjang hidup.
  5. Kesetaraan Gender (Gender Equality): Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
  6. Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and Sanitation): Memastikan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi yang aman.
  7. Energi Terjangkau dan Bersih (Affordable and Clean Energy): Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern.
  8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth): Menciptakan pekerjaan layak, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan inklusif.
  9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure): Membangun infrastruktur yang tahan bencana, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, dan mendorong inovasi.
  10. Pengurangan Ketidaksetaraan (Reduced Inequality): Mengurangi ketidaksetaraan dalam dan antara negara.
  11. Kota yang Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities): Membuat kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan.
  12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production): Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  13. Tindakan terhadap Perubahan Iklim (Climate Action): Mengambil tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya. 
  14. Kehidupan di Bawah Air (Life Below Water): Memastikan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan bagi kehidupan bawah air.
  15. Kehidupan di Atas Daratan (Life on Land): Melindungi, memulihkan, dan mendukung pengelolaan berkelanjutan daratan.
  16. Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat (Peace, Justice, and Strong Institutions): Memajukan perdamaian, keadilan, dan institusi yang efektif, inklusif, dan transparan.
  17. Kerjasama untuk Pencapaian Tujuan (Partnerships for the Goals): Meningkatkan pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui kemitraan global yang kuat.
Tujuan pembangunan berkelanjutan memberikan panduan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk bekerja sama dan mengatasi tantangan global, menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif untuk generasi mendatang.


1 komentar:

Terima kasih sudah memberi masukan kepada kami!